Jumpa lagi dengan Republik Petualang, kali ini kami akan bagikan lanjutan petualangan kami. Setelah sebelumnya menikmati keindahan pantai Nguyahan, di hari yang sama tepatnya 8 November 2015 setelah dari pantai Nguyahan kita go tracking menuju pantai Pringjono. Pada saat itu kami belum tahu bagaimana keadaan dan jalan menuju kesana (yaiyalah...lha wong belum pernah kesana..hehe ). Tetapi pantainya di sebelah barat pantai Nguyahan, jadi tepatnya di daerah desa Kanigoro, Saptosari, GunungKidul.
Mendekati jam makan siang kita berangkat. Hal pertama kita lakukan GPS ( Gunakan Penduduk Sekitar ) untuk tanya jalan menuju kesana. Setelah bertanya kita ada 2 pilihan jalan lewat tebing pantai Nguyahan atau lewat belakang bukit. Karena sudah terlanjur sampai di atas mau gak mau ya lewat belakang bukit. Dengan semangat 45 kami capcuss naik bukit, tetapi tinggi banget brooow naiknya. Sampai mengkis-mengkis napasnya, kayak naik gunung rasanya. Gak percaya? Nih penampakannya...
Kayak orang kebanjiran
bener-bener menanjak
Bonus pemandangan indah
Ngos-ngosan juga akhirnya
Jalannya cuma jalan setapak menaiki bukit dimulai dari area persawahan dilanjutkan melewari tebing karst yang cukup tajam. Meskipun melelahkan tapi seru juga perjalanannya.
Sesampainya di atas bukit ada 2 percabangan jalan setapak kalau lurus kita ke pantai Ngeden dan kalau ke kiri ke pantai Pringjono. Okey ambil kiri tapi kok mentok di satu pondok kayak rumah penduduk ya? waduh bingung nich...
Untungnya saat itu ada seorang ibu yang istirahat disekitar situ, kami bertanya dan katanya udah benar jalannya tinggal turun bukit aja ke arah pantai. Alhamdulillah ibu ini orangnya baik banget, kami boleh mengambil kelapa muda... Kebetulan banget lagi haus-hausnya. Untuk tugas panjat memanjat kami serahkan kepada salah satu anggota kami Dhoni.
Keahlian masa kecil yang berguna
Setelah beberapa butir kelapa muda berhasil didaratkan saatnya pesta kelapa muda gratisan..hehe.. Sambil menikmati kelapa muda kami beristirahat sejenak memulihkan stamina, coz masih jalan lagi.. haduch...
leren sik
Pesta kelapa muda with ibu yang baik hati
Setelah cukup kami sepakat untuk melanjutkan perjalanan kami. Dari tempat tadi kami menuruni bukit karst menuju ke arah pantai. Suara ombak mulai terdengar dan warna biru mulai terlihat di depan kami.
Jalan turun menuju pantai
Pantai sudah terlihat dari atas
Sampai di bawah bukit kita disambut oleh gerbang pantai Pringjono yang seolah-olah menyambut kedatangan kami. Sungguh indahnya Indonesia ini.
sampai di bawah
Gerbang pantai Pringjono
Terbayar sudah perjalanan kami kali ini dengan pemandangan indah pantai Pringjono, hamparan rumput laut hijau dan deburan ombak di garis luar pantai serta pasir putihnya yang masih perawan dan tidak ketinggalan yang menurut kami spesial dari pantai ini adalah batu unik di tengah pantai, batu ikon pantai Pringjono. Luarrr biasa....
Batu ikon pantai Pringjono
Sisi sebelah barat
Sisi sebelah timur
Pasir pantai Pringjono
Hamparan rumput laut saat air surut
Setelah menikmati sejenak keindahan pantai ini, saatnya mengisi perut yang sudah mulai kosong. Setelah mencari tempat yang pas dan teduh yaitu dibawah tebing yang ada pohonnya, lokasi yang pas buat makan siang. Berbekal nasi bungkus buatan Nita Halaah, kami menikmati santap siang kami dengan suasana pantai yang tenang dengan deburan ombaknya, serasa pantai pribadi..
Santap siang Republik Petualang
Selesai makan waktunya menikmati pantai lagi .. tapi di pantai ini kita tidak bisa mandi-mandi, banyak karangnya.. hehe.. cukup foto-foto atau mencari ikan-ikan kecil atau sekedar duduk-duduk menikmati pemandangan aja boleh.. kalau capek boleh tidur juga hehe...
Segitu dulu cerita di pantai Pringjono yang pasti pantainya kayak milik sendiri asik banget.. reccomended banget buat kalian-kalian pecinta keindahan Indonesia. Yang jelas tetep jaga terus dan jangan nyampah sembarangan. Dan sampai jumpa lagi di petualangan selanjutnya Pantai Ngobaran...
Sipp (h)
ReplyDeletewow kelihatannya seru sekali.. ooo iya kak kalau ingin tahu tentang web gratis yukk disini saja.. terimakasih
ReplyDeleteMakasih Kak Indra :)
ReplyDelete